Friday, May 01, 2009

KETIKA LAKI LAKI TERKONDISIKAN UNTUK BERBOHONG; INTERMEZZO







Seorang penjual minyak goreng keliling seperti biasa menjajakan dagangannya di tepian Sungai Citarum. "Nyak... minyaaak..." teriaknya. Di jalanan menurun tiba-tiba gerobaknya yang penuh dengan botol minyak tergelincir ke Sungai Citarum. Plung ...lap... tenggelam lah gerobak kesayangan nya itu... “Huuu..huuu...” menangislah dia, "Harus kuberi makan apa istriku nanti ...huuu...."
Tiba-tiba seorang Malaikat yang baik hati muncul & bertanya: "Hai KETUPEK! Kenapa gerangankah sehingga engkau menangis begitu?” (Ternyata, yang namanya KETUPEK ... tahu juga ya itu Malaikat) “Oh, Malaikat, gerobak minyak goreng saya tergelincir ke sungai.“
“Baiklah .. aku akan ambilkan untukmu.” Tiba-tiba Malaikat itu menghilang & muncul lagi dengan sebuah kereta kencana dari emas, penuh dengan botol dari intan. “Inikah punyamu?" Tanya Malaikat? “Bukan, gerobakku tidak sebagus itu, mana mungkin penghasilan saya yang Rp. 200 ribu sebulan bisa beli kereta kencana? Itu pun sudah ditambah komisi penjualan yang cuma sedikit.”
Malaikat itu pun menghilang lagi & muncul dengan sebuah kereta perak dengan botol dari perunggu. “Inikah punyamu?" tanyanya lagi. "Bukan, hai Malaikat yang baik. Punyaku cuma dari besi biasa. botolnya juga botol biasa ", jawab KETUPEK dengan muka masih memelas.
Lalu Malaikat itu pergi lagi & kali ini kembali dengan gerobak & botol SI KETUPEK. “Inikah punyamu?”... “Benar ya Malaikat. Terima kasih sekali engkau telah membantu yang lemah ini untuk mengambilkannya untukku.” Malaikat berkata: “Engkau jujur sekali, ya KETUPEK. Untuk itu sebagai hadiah dari kejujuranmu aku berikan semua kereta dan botol tadi untukmu...." "Terima kasih ya Tuhan ... terima kasih ya Malaikat...", seru KETUPEK girang.
...............................
Sebulan kemudian, KETUPEK rafting (maklum, udah kaya) bersama istrinya di sungai yang sama. Naas tak dapat ditolak, malang tak bisa dihindari, perahu karetnya terbalik dan istrinya hanyut. "Huuu, huuu, istriku... di mana engkau... " isaknya.
Tiba-tiba Malaikat pun muncul lagi. “Kenapa lagi engkau ya KETUPEK?“ “Istri saya hanyut & tenggelam di sungai, hai Malaikat...“ “Ohhh tenang ... aku ambilkan..." Plash, Malaikat itu menghilang dan tiba-tiba muncul kembali sambil membawa Nafa Urbach, yang ada tato mawar di perutnya. “Inikah istrimu?" tanya Malaikat. “Betul,betul sekali ya Malaikat .. dialah istriku.“ dan "Haaaaaaiiii KETUPEK !!!” Malaikat membentak marah. “Sejak kapan kamu berani bohong? Di manakah kejujuran kamu sekarang?”
Sambil bergetar dan berjongkok, KETUPEK berkata: "Ya, Malaikat, kalau aku jujur, nanti engkau menghilang lagi dan membawa Luna Maya. Kalau kubilang lagi bukan, maka engkau akan menghilang lagi dan membawa Dorce. Lalu kalau kubilang bukan juga, engkau menghilang lagi dan membawa istriku yang sebenarnya. Lalu engkau akan bilang bahwa aku jujur sekali & engkau akan memberikan ke empat-empatnya kepadaku. Buat membiayai hidup isteriku aja aku kerepotan ya Malaikat. Apalagi Nafa Urbah, Luna Maya, aduh berat ya Malaikat " sahut KETUPEK.
Malaikat pun termangu dan angguk angguk. "Benar juga kamu KETUPEK, kamu realistis". (anonimous)

Comments :

0 komentar to “KETIKA LAKI LAKI TERKONDISIKAN UNTUK BERBOHONG; INTERMEZZO”

Post a Comment

 

Copyright © 2009 by SBU INSTITUTE